MARTABAK BOLU
Assalamualaikum
semua…
Hari
ini, walaupun badan rasanya remek-remek tapi aku maksain ngisi blog ini lagi. Untuk
tetap mengingatkan diri bahwa aku harus ngisi blog ini paling tidak seminggu
sekali. Tapi tetep ya… dengan bahasa aku yang pake bahasa mak-mak aja. Soale di
sini aku senengnya nulis suka-suka. Kalau pake bahasa baku nanti bukan aku aja
yang bosen… yang baca juga bosen ha… ha… ha… tapi tetep bahasa Indonesia kok
dengan sekali-kali mungkin muncul bahasa suka-suka aku…
Oh
ya… tentang resep aku kali ini, aku sedikit curcol ya… boleh dibaca boleh
enggak tapi eeiiits… buat mak-mak yang ingin denger ulasan dari pakar keuangan
rumah tangga sebaiknya curcol ini jangan dilewatkan soale kalau enggak baca
nanti nyesel, gratis kok enggak pake bayar ha… ha… ha… (asli! soale pakar keuangan
rumah tangganya… ya aku) ngerasa udah pakar aja… tapi bener lho… kalau aku
bilang (memang enggak semua) rata-rata anak ekonomi (sarjana ekonomi)
hitung-hitungannya mengerikan. Gara-gara hitungan itu jadi banyak anak ekonomi
yang enggak jadi-jadi buka usaha ha… ha.. ha… ini terutama dilanda anak-anak
yang kuliahnya jurusan akuntansi. Ini dialami beberapa temenku sesama anak
akuntansi.
Mereka
lebih nyaman dapet gaji bulanan daripada harus bergulat dengan resiko usaha. Kalau
aku? Kalau aku dan suami… entah sudah berapa kali kami jatuh bangun membangun
usaha kami. Mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik buat usaha-usaha yang
telah kami lakukan. Aaamiiin.... ini ajalah yang jadi penguat kami dalam
berusaha karena kami percaya Allah memberikan banyak pintu rezeki bagi orang
yang mau berusaha. Nah… kan kepanjangan curcolnya tapi belum keintinya ha… ha…
ha…
Sebenarnya
aku mau cerita, kalau aku udah lama pengen punya cetakan martabak karena semua
yang di rumah suka dengan martabak. Beberapa waktu lalu aku pergi ke pasar raya
Padang dan nemu orang yang jual cetakan martabak, ternyata harganya sekitar 190
ribu gitu… uangku sih ada cuma masih mikir dulu, akhirnya aku bilang ke si
bapak yang jualan kapan-kapan aku balik lagi mau nabung dulu… ha… ha… ha… si bapak
mengiyakan kata-kataku tanpa cemooh. Walaupun sebenarnya di dompetku ada uang
saat itu tapi aku enggak mau ceroboh, meskipun aku kepengen.
Jadilah ibu bijak,
nah… ini nasehat pertama
pakar keuangan keluarga icak-icak ala aku. Ketika kita sudah berkeluarga uang
yang ada pada kita bukan hanya untuk kita. Itu bahasaku. Untuk pembahasan yang
lebih ditailnya, mungkin kapan-kapan akan aku lanjutkan di waktu yang berbeda. Jadi
saat itu pikiranku lebih kepada, “baik, yang ini… kebutuhan atau keinginan?” Ini
sebenarnya dasar kita berpikir ketika ngeluarin uang. Kalau bahasa akuntansinya,
aku lebih sering melakukan perhitungan dengan cara menghitung cost and
benefitnya. Nah… setelah aku hitung-hitung dan aku mengorbankan jatah bajuku…
akhirnya cetakan martabak itu aku beli beberapa minggu kemudian. Begitulah cara
aku mengeluarkan uang. Jarang sekali aku mengeluarkan uang langsung tanpa
dipikirkan. Kalau kawanku ada yang bilang,”padiah… hitungan anak akuntansi ni…”
buat aku lebih baik begitu daripada menyesal kemudian.
Intinya adalah pertama aku menghitung cost and
benefitnya kemudian yang kedua aku harus mengorbankan apa yang seharunya
menjadi jatahku. Oke… aku rasa sudah terlalu panjang… kapan-kapan aku sambung
lagi… terima kasih yang mau membaca curcol ini dan semoga bermanfaat… (intinya
ini bukan dari pakar keuangan keluarga tapi masuk kategori nasehat mak irit bin
pelit ha… ha… ha…)
Ini
dia resep MARTABAK BOLU, aku ambil
resepnya dari blog milik mbak Rina Rinso yang mengambil resep dari blognya mbak
Irene… izin share ya mbak mbak… dan terima kasih untuk resepnya. Oh ya… ini
aslinya martabak mini ya… tapi aku jadikan martabak biasa dan anak-anak udah
suka dengan resep ini… dan ini juga udah dicoba oleh food blogger lainnya dan
semua suka…
Bahan
:
250
gr terigu serbaguna (aku pake segitiga biru)
50
gr gula pasir
¼
sdt garam
¼
sdt baking powder
300
cc susu cair
3
butir telur
30
gr gula
½
sdt fermipan
¼
sdt baking powder
50
gr mentega dicairkan (aku pake margarine)
Cara
membuat :
Campur
jadi satu terigu, gula, baking powder dan garam. Masukkan susu sedikit demi
sedikit sambil diaduk dengan whisker. Setelah tercampur rata masukkan fermipan
dan istirahatkan selama 30 menit.
Ditempat
lain kocok telur dan gula (kocok lepas saja menggunakan garpu). Kemudian masukkan
ke dalam adonan yang telah diistirahatkan tadi. Terakhir, masukkan mentega cair
dan baking powder. Panaskan cetakan, ambil 1 sendok sayur dan masukkan ke dalam
cetakan yang panasnya telah merata. Biarkan hingga mengembang dan berlubang,
taburi dengan gula pasir dan tutup. Masak hingga matang dan kering. Angkat martabak
dari cetakan dan beri olesan butter/margarine/mentega. Kemudian beri susu
kental manis, keju dan meses atau untuk topping suka-suka saja. Martabak siap
untuk dinikmati.
Selamat
mencoba.
Note
: untuk bahan gula dan baking powdernya memang ada dua ya… dan cara buatnya
urutan pertama aja, maksudnya untuk gula yang disebutkan pertama untuk gula
yang pertama dimasukkan dalam cara membuat, begitu juga baking powdernya,
karena di resep asli enggak dibuatkan urutannya jadi aku membuat dengan cara
yang aku sebutkan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar